KUA Benua Kayong
KUA Benua Kayong

LDNU Ketapang Gelar Seminar Moderasi Beragama, Kepala KUA Benua Kayong Hadir Sebagai Peserta

Kiri : Drs. H. Satuki Huddin, M.Si. (Ketua PCNU Ketapang), Dr. KH. Almahdi Akbar, LC., MH., dan Dr. KH. Surya Abdillah, M.Pd.I. (Ketua LDNU Ketapang)

KUA Benua Kayong - Kepala KUA Kecamatan Benua Kayong H. M. Syafi'ie Huddin, S.Ag. mengikuti Seminar Moderasi Beragama. Seminar mengangkat tema Peran Umat Islam Dalam Menciptakan Kehidupan Beragama Yang Moderat dilaksanakan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Ketapang, bertempat di Gedung Bintang 9 NU Ketapang, Minggu (9/6/2024).

Kegiatan yang dimoderatori Ketua LDNU Kabupaten Dr. KH. Surya Abdillah, M.Pd.I., menghadirkan narasumber Dr. KH. Almahdi Akbar, LC., MH. Pengasuh PP. Insan Qur'ani, Tangerang Banten, di panel bersama Ketua PCNU Ketapang, Drs. H. Satuki Huddin, M.Si.

Menurut Syafi'ie, Seminar Moderasi Beragama dihadiri sekitar 100 peserta, mereka adalah jajaran pengurus NU Ketapang, Lembaga, Banom, MWC, utusan beberapa pondok pesantren dan pengurus masjid. Seminar ini juga dihadiri Kapolsek Delta Pawan dan undangan lainnya.

Lebih lanjut Syafi'ie menerangkan, bahwa sebagai dilaporkan Ketua LDNU Kabupaten Ketapang, Seminar ini diadakan dalam rangka memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Moderasi Beragama. Karena menurutnya, masih ada warga NU yang belum memahami betul, apa itu Moderasi Beragama.

"Moderasi Beragama itu adalah cara pandang, sikap dan perilaku dalam beragama dengan mengambil jalan tengah, tidak ke kanan dan tidak ke kiri, baik dalam konteks aqidah, sosial budaya, politik maupun dalam hidup berbangsa dan bernegara," kata Syafi'ie, mengutip laporan Ketua LDNU.

Sementara Ketua PCNU Ketapang, lanjut Syafi'ie, sangat mengapresiasi Seminar ini. Walau dikatakan, bahwa berbicara tentang moderasi beragama bagi NU bukanlah hal baru. Sebab pada setiap kesempatan pihaknya sering disinggung, baik saat ceramah, khutbah dan pertemuan formal lainnya.


"Tetapi menurut Ketua PCNU Ketapang itu, kegiatan dalam bentuk Seminar, baru pertama kali ini NU Ketapang mengadakan, dimana kegiatan ini diprakarsai dan dilaksanakan oleh LDNU Ketapang," katanya.

"Sejak NU lahir, Moderasi ini sudah menjadi bagian dari sikap kemasyarakatan NU. Di NU lebih dikenal dengan Tawassuth dan I'tidal, yaitu sikap tengah yang berintikan kepada prinsip hidup yang menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus ditengah-tengah kehidupan bersama," kata Syafi'ie mengutip keterangan Ketua NU Ketapang.

Sementara Dr. Almahdi Akbar berbicara lebih kepada substansif terkait makna dari Moderasi Beragama, yang menurutnya harus dibedakan antara Moderasi Beragama dan Moderasi Agama, yang selama ini banyak disalah artikan beberapa pihak.

Di NU sendiri akunya, sebagai organisasi besar di negeri ini telah menunjukan sikap yang moderat dalam beragama. Hal itu antara lain bisa dilihat dari lambang NU, dimana kelonggaran simpul pada tali logo NU memberikan makna bahwa NU selalu fleksibel dan dinamis.   

Lebih jauh Dr. Almahdi yang pernah tinggal di Ketapang dan juga pernah menjadi pengurus NU Ketapang, banyak mengulas dengan mengambil iktibar bagaimana Rasulullah dan para sahabat telah memberikan keteladanan dalam sikap moderat dan toleransinya, baik antara sesama muslim maupun kepada non muslim.

Kurang lebih dua setengah jam berjalannya Seminar, dimulai pukul 09.30 hingga pukul 12.00. Sebelum diakhiri telah diberikan kepada beberapa peserta untuk menyampaikan pertanyaan, saran dan masukannya atas materi yang disampaikan narasumber. (*)

Lebih baru Lebih lama