KUA Benua Kayong
KUA Benua Kayong

Khatib Idul Fitri 1445 H, Syafi'ie: Agama Melarang Berkelompok dan Berselisih

M. Syafi'ie Huddin foto bersama Pengurus Masjid Jami Al-Falah Ketapang usai Shalat Idul Fitri 1445 H. / 2024 M. Rabu (10/04/224)

KUA Benua Kayong, Sebagai umat Islam dan sebagai bangsa, kendati mazhab, agama atau pandangan politik yang berbeda, akan tetapi semua ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Semua satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air dan semua telah sepakat ber-Bhineka Tunggal lka.

Demikian bagian dari kutipan khutbah Idul Fitri 1445 H. yang disampaikan H. M. Syafi'ie Huddin, S.Ag. di Masjid Jami Al-Falah, Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan Ketapang, Rabu (10/04/224).

"Menyadari bahwa Islam, bahkan agama-agama tidak melarang kita berkelompok dan berbeda. Yang dilarangnya adalah berkelompok dan berselisih," Lanjut Syafi'ie Kepala KUA Kecamatan Benua Kayong.

Dengan mengutip ayat Al-Qur'an surat Ali Imran 105 "Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang sangat berat."

Lebih lanjut Syafi'ie mengatakan keragaman dan perbedaan adalah keniscayaan yang dikehendaki Allah untuk seluruh makhluk, termasuk manusia. Berkelompok dan berselisih perbuatan yang dilarang dan diazab yang berat.

Dikatakan, Fitri juga berarti suci, karena dilahirkan dalam keadaan suci bebas dari dosa. Ia berharap bahwa semangat kefitrahan itu, agar benar-benar mampu diimplementasikan dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

"Tebarkan kasih sayang dengan tetap menjaga kedamaian, ketenteraman dan persatuan. Mari kita saling memaafkan dengan hati yang lapang. Kesucian Ramadhan bisa menyertai langkah kita dan harus dipertahankan," ungkapnya.

Lebih baru Lebih lama